Sinar matahari biasanya sangat dimanfaatkan oleh tubuh untuk memperoleh Vitamin D. Terutama di Era New Normal ini, aktifitas berjemur di pagi hari menjadi sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh kita. Hal ini membuat kita berasumsi bahwa sinar matahari sangat penting untuk tubuh dan kulit kita, tanpa memperhatikan waktu.
Padahal, tidak selalu sinar matahari memberikan manfaat untuk kulit kita. Ada waktu-waktu tertentu, kapan kita bisa memanfaatkan sinar tersebut, dan kapan justru kita harus menghindari nya. Karena tentunya kulit kita akan berhadapan langsung dengan sinar matahari. Jika durasi kulit kita terpapar langsung sinar matahari terlalu lama, maka hal tersebut justru akan menimbulkan resiko untuk kulit.
Ada tiga macam gelombang UV atau Ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar matahari. Tiga macam UV tersebut adalah sinar UVA, UVB, dan UVC. Ketiga gelombang tersebut memiliki jarak tempuh yang berbeda-beda. UVA dan UVB berbeda dengan UVC, karena jarak tempuhnya bisa menembus lapisan ozon dan sampai ke bumi. Namun, sinar UVC sebaliknya. Gelombang ini tidak bisa menembus lapisan ozon, sehingga jarak tempuhnya tidak akan sampai ke bumi. Karena Gelombang UVA dan UVB bisa menembus lapisan ozon dan mencapai bumi, maka kedua gelombang ini mampu menembus jaringan kulit kita sendiri, dengan begitu, sel kulit akan rusak dan mengalami gangguan masalah kulit.
SINAR UVA DAN UVB
Kalau Kezia Squad ingin tahu, Sinar UVA yang sampai ke bumi adalah 95%. Banyak sekali ya. Panjang gelombang nya pun berukuran 315 hingga 400 nm. Dibandingkan sinar UV yang lain, sinar UVA adalah yang paling Panjang. Sehingga dapat menembus kaca dan tidak akan hilang meskipun sedang mendung maupun hujan. Ini berarti, walaupun hujan bukan berarti kamu tidak perlu menggunakan sunscreen ya, Kezia Squad. Nyatanya, Sinar UVA masih tetap ada loh! Selain dapat menembus kaca, Sinar UVA pun dapat menembus kulit kita hingga ke lapisan dermis. Bayangkan kalau kamu gak pakai sunscreen? Sinar UVA akan membuat kulit mu terutama di wajah menjadi lebih cepat tua, keriput, dan muncul banyak flek-flek hitam, hingga bisa menimbulkan resiko yang paling membahayakan yaitu kanker kulit melanoma.
Kalau tadi kita sudah membahas sinar UVA, sekarang kita akan membahas sInar UVB. Panjang Gelombang dari Sinar UVB tidak sepanjang sinar UVA, yaitu hanya 280 hingga 315 nm. Tidak seperti sinar UVA, sinar UVB ini hanya akan meningkat pada saat pertengahan hari., dan berada di dataran tinggi, tidak mencapai dataran rendah. Diawal kita sempat membahas bahwa tidak setiap waktu sinar matahari dapat berdampak positif untuk kulit. Pada saat siang hari, sinar matahari akan memancarkan gelombang UVA dan UVB yang memberi dampak negatif untuk kulit kita. Namun, sinar UVB hanya akan menembus pada lapisan kulit paling luar yaitu epidermis. Tetapi bukan berarti sinar UVB lebih aman, tetap saja sinar UVB dapat memberikan dampak seperti kulit terbakar, cepat belang, hingga muncul iritasi kemerahan terutama pada kamu yang kulitnya sensitif. Radiasi dari sinar UVB juga dapat menyebabkan flek hitam dan kanker kulit, karena sinar UVB akan diserap oleh DNA sel kulit kita.
Kesimpulan nya, penggunaan Sunscreen sangat penting dan selalu dibutuhkan setiap saat ya, KeZIA Squad. Karena sinar UV muncul kapan saja dan dapat menembus kaca hingga ke lapisan kulit. Bukan berarti didalam ruangan dan disaat hujan kamu akan tetap aman dari Sinar UV. Kamu tetap harus menggunakan nya 2 hingga 3 jam sekali. Sebelum keluar rumah, pastikan kamu sudah menggunakan Sunscreen sebelum 30 menit keluar ruangan. Jangan khawatir, Day Cream Dari Kezia sudah mengandung SPF 30, sehingga kamu tidak perlu repot membawa banyak skincare kedalam tas.